Selama enam tahun berada di Hong Kong, mayoritas pekerja migran memiliki ponsel pintar bahkan laptop. Alat elektronik tersebut sangat mampu untuk dipergunakan memperoleh berbagai informasi yang di butuhkan selama berada di negara penempatan.
Namun masih banyak juga pekerja migran yang masih abai terkait peraturan atau informasi penting yang beredar. Atau mungkin hanya mencari info jika keadaan terdesak dan sangat membutuhkan bantuan.
Minimnya kesadaran literasi tentunya sangat di sayangkan. Dengan literasi pekerja migran mampu membentengi diri dari hal negatif dan membentuk pekerja migran menjadi pribadi yang lebih produktif, aktif, dan kritis.
Bagaimana meningkatkan minat pekerja migran agar menggunakan ponsel pintar sebagai alat bantu menjadikan dirinya pekerja migran yang cerdas dan berkualitas
Hong Kong salah satu negara modern yang menyediakan fasilitas dan kemudahan berbagai hal untuk penduduknya. Mengapa tidak memanfaatkan keadaan?
Bagaimana mengajak pembaca menyimak informasi yang disajikan jika info gossip lebih menggoda?
